Kopi Liberika – Pembagian Terstruktur Mengenai, Varietas, Kelebihan, Budidaya & KesempatanPasar
Masyarakat Indonesia mengenal jenis-jenis kopi, seperti arabika, robusta, excelsa, dan kopi liberika tidak lepas dari sejarah kopi yang dibawa oleh bangsa Eropa (Belanda). Saat itu, komoditas utama perkebunan kopi ialah menerapkan sistem tanam paksa.
Liberika dibawa ke Indonesia oleh orang-orang Belanda dengan tujuan untuk mengubah tanaman kopi arabika yang terjangkit wabah penyakit karat daun. Meskipun begitu, ternyata kopi jenis liberika juga tidak mampu bertahan dari wabah tanaman kopi ini.
Kopi liberika yang berjulukan ilmiah Coffea liberica var. liberica merupakan kopi yang diduga berasal dari Liberia. Akan namun, secara umum jenis kopi ini dapat ditemukan di banyak tempat Afrika lainnya. Saat ini, liberika ditanam di perkebunan kopi di Afrika dan Asia secara terbatas.
Asal Usul
Liberika diyakini berasal dari nama daerah di Liberia yang kemudian dipakai untuk menamakan jenis kopi ini. Tidak cuma ditemukan di Liberia, namun tumbuhan liberika juga tumbuh liar di tempat Afrika lain, mirip Angola, Afrika Tengah, Benin, Kamerin, Gabon, Ghana, Kongo, Guinea, Nigeria, Sao Tome, Sierra Leone, Sudan, Uganda dan Pantai Gading.
Pada tahun-tahun sebelum 1878, tanaman perkebunan kopi di Indonesia ditanami dengan kopi jenis arabika. Akan tetapi, dikala itu timbul serangan wabah penyakit karat daun atau Hemelia vastatrixi (HV), sehingga pemerintah Belanda mencari alternatif jenis kopi lain yang lebih tahan kepada penyakit tersebut.
Kopi liberika yang mulai ditanam pada tahun 1878 cuma mampu bertahan hingga tahun 1907. Sebab, tanaman liberika mengalami hal yang serupa dengan kopi arabika, yakni terserang penyakit karat daun, utamanya di perkebunan di kawasan dataran rendah.
Meski mempunyai ketahanan yang lebih baik dibanding arabika, tetapi pada karenanya jenis tumbuhan liberika diganti dengan jenis kopi robusta.
Kopi jenis liberika saat ini dibudidayakan secara terbatas dan tidak sebanyak arabika atau robusta. Beberapa negara yang menanam kopi jenis liberika, antara lain Indoneisa, Malaysia, Filipina, Afrika Barat, Guyana, Suriname, Mauritius, Srilanka, India, Thailand, Timor-timur, Taiwan dan Vietnam.
Secara lebih spesifik, jenis kopi ini mampu ditemukan di Indonesia di daerah Bengkulu dan Jambi, tepatnya di daerah Tanjung Jabung.
Klasifikasi Liberika
Pada mulanya, liberika dianggap selaku variasi dari jenis kopi robusta, sehingga diberi nama ilmiah Coffea canephora var. liberica. Akan namun, pengelompokkan modern menempatkan kopi liberika menjadi spesies tersendiri, sebab mempunyai sifat-sifat berlawanan dengan kopi robusta, sehingga mempunyai nama ilmiah Coffea liberica.
Salah satu varietas yang termasuk jenis liberika adalah kopi excelsa dengan nama ilmiah Coffea liberica var. Dewevrei.
Taksonomi
Berikut ialah penjabaran ilmiah tanaman kopi jenis liberika, yakni:
Kingdom | Plantae |
Divisi | Tracheophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Suku | Rubiaceae |
Marga | Coffea |
Spesies | C. liberica W. Bull ex Hiern |
Varietas | C. liberica var. Liberika |
Morfologi Tanaman Liberika
Kopi liberika menciptakan buah yang cukup besar ketimbang jenis kopi lainnya. Buahnya berupa bulat sampai lonjong dan berskala panjang 18 – 30 mm. Dalam satu buah liberika terdapat 2 biji kopi yang masing-masing berukuran 7 – 15 mm.
Meskipun berbuah besar, bobot buah keringnya hanya 10% dari bobot basah. Sifat buah yang kering ini tidak disenangi para petani kopi, karena penyusutan bobot dikala panen sampai buah siap olah cukup tinggi. Hal ini menyebabkan ongkos panen relatif mahal dan membuat petani kurang kepincut membudidayakan tanaman kopi liberika.
Budidaya Kopi Liberika
Daerah tropis dataran rendah dengan ketinggian 400 sampai 600 mdpl merupakan kawasan ideal biar tanaman liberika mampu berkembang baik. Namun, kopi ini juga dapat tumbuh dan berbuah di kawasan dengan ketinggian 1.200 mdpl.
Suhu ideal yang diharapkan supaya berkembang secara optimal yaitu 27 derajat hingga 30 derajat celcius, dengan curah hujan 1500 hingga 2500 mm per tahun.
Seperti pada jenis kopi yang lain, tumbuhan liberika berkembang dengan baik pada lahan yang memperoleh sinar matahari secara penuh dan dibawah naungan pohon lain. Liberika diketahui juga dengan sebutan kopi nangka, karena biji kopinya yang berskala besar serta mampu tumbuh setinggi 9 meter.
Berikut ini yaitu tahapan dan bimbingan budidaya kopi liberika, adalah:
1. Pembibitan
Hal pertama yang harus dilaksanakan adalah pembibitan kopi. Kopi yang ditaman mesti berasal dari indukan bermutu cantik. Indukan liberika berkualitas berasal dari tumbuhan sehat, bebas hama penyaki dan mempunyai 2 hingga 3 cabang batang primer.
2. Persiapan Lahan
Lahan tanam liberika harus mempunya jalur pengairan yang baik. Kita mampu membuat parit primer dibagian tengah kebun setiap 1 hektar. Selanjutnya buatlah lubang tanam dengan jarak 40 x 40 x 30 cm dengan jarak antar lubang sekitar 3 x 3 meter. Biarkan lubang tersebut terbuka selama 1 bulan.
Siapkan pula pohon penaung agar tumbuhan kopi tidak terpapar sinar matahari secara langsung. Penanaman pohon penaung pada perkebunan kopi mampu dilakukan 1 tahun sebelum penanaman bibit.
3. Penanaman Bibit
Jika bibit telah siap, maka dapat ditaman ketika memasuki musim hujan. Agar akar tanaman kopi tidak bengkok, kita bisa melakukan pemotongan pada bagian pangkal polybag dengan ketebalan 1 hingga 1,5 cm. Setelah tumbuhan berusia 1 bulan dari penanaman, maka kerjakan penyulaman. Penyulaman yaitu acara penggantian flora rusak atau mati dengan flora baru.
4. Pemeliharaan Tanaman Kopi
Saat tanaman kopi telah berusia 3 sampai 4 tahun, kita bisa melaksanakan pemangkasan pada bagian ujung batang. Selain itu, tumbuhan juga memerlukan penyiangan biar terhindar dari gulma, setidaknya 1 hingga 3 bula sekali. Jika flora kopi belum berbuah, seharusnya bersihkan pula parit primer dari gulma.
5. Panen Kopi
Pemanenan kopi liberika mampu dikerjakan secaa manual dengan tangan atau menggunakan alat. Agar mutu biji kopi tidak menurun, seharusnya biji eksklusif dimasak. Selanjutnya lakukan penyimpanan dan memeraman kopi jangan terlalu lama alasannya adalah akan menghancurkan cita rasa liberika.
Keunggulan Liberika
Tanaman liberika memiliki beberapa keunggulan, diantaranya mudah ditanam di dataran rendah dan lebih tahan kepada kondisi cuaca, hama dan penyakit.
Kopi jenis ini juga mempunyai toleransi tinggi kepada kondisi tanah yang kurang subur, bahkan pada tanah jenis lempung, flora kopi ini masih bisa untuk berkembang. Selain itu, tumbuhan liberika juga dapat bertahan pada tanah berpasir, kekeringan dan cuaca basah.
Varietas Liberika
Beberapa varietas liberika yang populer, antara lain Ardoniana dan Duvrei. Selain itu, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslit Koka) pada tahun 2014 juga sudah berhasil mencetak spesies kopi liberika dengan nama varietas “Libtukom”, yakni kependekan dari Liberika Tunggal Komposit.
Liberika libtukom dikembangakan di kawasan Tanjung Jabung Barat, Jambi. Keunggulannya yakni tahan kepada hama karat daun dan mampu ditaman di dataran rendah serta tanah gambut. Liberika libtukom mempunyai kemiripan dengan jenis kopi excelsa, akan tetapi libtukom mempunyai daging buah yang lebih tebal. Selain itu, pupus daun litbukom berwarna hijau kecoklatan, sedangkan excelsa berwarna merah kecoklatan.
Cita Rasa Liberika
Aroma yang dihasilkan dari liberika sangat berlainan dengan kopi robusta dan arabika. Kopi liberika memiliki aroma menyengat dan tajam, dengan rasa pahit yang lebih kental. Kopi jenis liberika ini umumnya diseduh dan dicampur dengan susu untuk menutupi aroma tajam dan rasa pahitnya.
Perdagangan Kopi
Jenis liberika dan excelsa ialah kopi yang tidak banyak diperdagangkan. Pasar kopi ketika ini dikuasai oleh jenis arabika sebesar 70% dan robusta 28%. Hasil budidaya kopi liberika banyak diekspor ke Malaysia, alasannya konsumen Malaysia menggemari cita rasa liberika.
Potensi Kopi Liberika
Peluang pengembangan pasar liberika dunia bahu-membahu cukup prospektif. Hanya saja, bikinan dan budidaya kopi yang bentuknya mirip pohon nangka ini termasuk rendah dan cukup sepi peminat dari dalam negeri.
Pembudidayaan kopi liberika yang dikerjakan oleh masyarakat biasanya hanya berukuran kecil bahkan untuk konsumsi langsung. Padahal kalau dikelola lebih profesional, maka pasar kopi dunia telah menunggu.
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, Malaysia ialah target penjualan liberika alasannya orang-orang Melayu cocok dengan cita rasa kopi ini. Tentunya, para pegiat perkebunan kopi mesti terus menggenjot mutu dan kuantitas ekspor ke negara tetangga tersebut.
Selain itu, Filipina juga menjadi negara pengimpor kopi liberika. Di negara ini luas perkebunan liberika sekitar 25% dari total luas seluruh kebun kopi yang ada. Kondisi tersebut belum mencukupi undangan dalam negeri Filipina, sehingga menunjukkan celah bagi eksportir kopi dari Indonesia.
Disamping undangan pasar, flora kopi liberika juga mempunyai keunggulan lain, ialah bisa tumbuh di dataran rendah antara 400 hingga 600 meter diatas permukaan laut, bahkan hingga ketinggian 1200 mdpl meski hasil panen kopinya tidak begitu maksimal.
Tanah yang kurang subur, lahan basah maupun kering serta rentang suhu antara 27 sampai 30 derajat Celcius masih mampu ditoleransi oleh tumbuhan ini. Kopi liberika juga tumbuh dan berbuah sepanjang tahun, sehingga memberikan pasokan yang berkesinambungan.
Dari keunggulan serta kesempatantersebut, dibutuhkan para petani kopi dapat menggenjot produksi kopi liberika dan mengenalkannya ke masyarakat lebih luas.
0 Response to "Kopi Liberika – Pembagian Terstruktur Mengenai, Varietas, Kelebihan, Budidaya & KesempatanPasar"
Post a Comment